MEWASPADAI TAYANGAN TELEVISI
Tak bisa di pungkiri lagi dengan adanya teknologi yang semakin canggih dan maju benda berkaca dan berwarna yang setiap harinya menyuguhkan aneka siaran mulai un tuk tayanga dewasa hingga anak-anak. Di rumah, kantor bahkan di gardu hansip pasti sudah ada televisinya. Berbagai acara yang hadir setiap jamnya telah memiliki peminatnya masing-masing. Utnuk siaran sepak bola pasti peminatnya rata-rata kaum lelaki. Telenovela juga biasanya peminatnya adalah kaum ibu-ibu rumah tangga. Sinetron remaja yang hampir mendominasi setiap stasium televisi, tentu peminatnya kalangan ABG dan yang menjelang dewasa.
Sinetron remaja selalu hadir hampir di setiap waktu. Berbagai stasiun sepertinya saling bergantian jam tayang dalam menyuguhkan filim-film remajanya. Para peminat sinetron yang kebanyakan remaja tanggung sring tidak menyadari tontonannya. Malah sebaliknya, apa yang di liaht di sinetron malah menjadi contoh atau ikon dalam kehidupan berprilaku. Dulu tak ada remaja lekai yang memakai anting dan baju namun sekarang hampir terlihat dimana saja.
Sayang memang, justru peminat sinetron yang jumlah peminatnya lebih banyak di bandingkan dengan tayangan lainnya. Para pembuat sinetron tidak mempertimbangkan segi moral dari perilaku tokoh sinetronnya, yang di pentingkan adalah reting yang tinggi dan banyak peminatnya. Fenomena ini memang benar-benar harus di pertimbangkan lagi oleh semua pihak yang peduli akan moral anak bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar